Aku pernah menyukai seorang pria. Sebut saja dia Cinta. Mencintai Cinta bukanlah suatu hal yang sulit, ia baik, ramah dan kebanyakan wanita akan langsung berdebar begitu Cinta memanggilnya. Bukan, bukan debar ketakutan, tapi lebih berupa debar yang membuat wajah seketika merona.
Cinta memang tampan, hanya sayangnya dia tipe lelaki yang sulit untuk jatuh cinta terhadap wanita. Aku pernah mendekatinya dan mengungkapkan perasaanku terhadap dia.Jawabannya hanya senyum, entah mengapa Cinta tak terkejut. Seakan dia sudah tahu bahwa aku akan “menembak” dia duluan.
“Aku nggak pingin punya Pacar, Na.”, begitu jawab Cinta saat itu.
“Kenapa?”
“Aku masih menikmati kebebasanku. Aku tak mau secepat ini terikat dengan wanita.”
Aku yang saat itu ditolak mentah-mentah tentu saja kecewa. Rasanya ingin membenci dia karena menolak pengungkapan cintaku. Apalagi aku wanita, jarang kan Wanita “nembak” Pria duluan?
Tapi apa mau dikata, Cinta tetaplah Cinta. Ia masih pintar menebar senyum dan menumbuhkan asmara di kalangan kami teman wanitanya.
Suatu hari aku terpaksa pindah ke luar kota. Lama rasanya tak berhubungan lagi dengan Cinta. Kabarnya diam-diam aku tanyakan lewat seorang sahabat yang rumahnya dekat dengan rumah Cinta. Mengapa aku tidak bertanya langsung ke Cinta? Malu rasanya, apalagi kalau sudah ditolak mentah-mentah sama Cinta. Masa masih keukeuh pedekate? Sahabatku bilang, sekarang Cinta sudah berubah. Dia tidak lagi ramah seperti dulu, wajahnya juga kerap dirundung sendu.
Sampai aku dapat kabar dari Sahabatku, kalau Cinta melanjutkan study ke luar kota. Setelah itu Cinta jarang pulang ke rumah. Hidupnya sekarang lebih banyak dihabiskan di kota yang dia gunakan untuk menimba ilmu. Keluarganya juga menjadi tertutup, jarang bertegur sapa dengan tetangga.
Entah bagaimana kabarnya Cinta sekarang. Mungkin dia sudah menemukan kebahagiaannya di sana, begitu selalu yang kuharapkan. Mungkin dia sudah mendapatkan apa yang dicita-citakannya, atau mungkin dia sudah berkeluarga seperti aku sekarang. Cinta adalah masa lalu, seorang Pria yang pernah menolak perasaan cintaku.
(Jumlah Kata : 300). Diikutkan dalam rangka "Hadiah Valentine Sanna Shop“
Semoga menang mba Alvinaaaa~ :D:D:D
BalasHapusgoodluck yah :).
BalasHapus