Senin, 30 Desember 2013

Gue Vs Beruang si Ratu

Akhirnya gue nonton Brave (2012). ceritanya tentang seorang putri yang ngga mau dijodohin oleh ibunya. Si anak ini, Merida, pingin menikmati hidupnya tanpa terkekang aturan aturan menjadi putri yang baik itu kayak apa. Di sisi lain, emaknya bersikukuh menjadikan Merida menjadi seorang putri yang sopan, penuh tata krama, bukannya seorang ahli memanah-berkuda-makannya buanyak dst dst.

Singkat cerita saking sebelnya ni Merida, ketika ia bertemu seorang nenek sihir, ia meminta agar ibunya berubah. Sehingga rencana ibunya buat menikahkan Merida,batal. Sialnya si Nenek sihir bener bener mengubah si Ratu, menjadi beruang. Lalu dimulailah petualangan Merida dan si Beruang -Ratu- untuk mengubahnya kembali menjadi manusia.

Di ending cerita (awas spoiler), Merida menangisi kesalahannya yang mengakibatkan Si Ibu menjadi Beruang. Sebelumnya, Merida pun maju melawan ayahnya sendiri yang ngga percaya kalau beruang itu istrinya. Saya harus jujur, ketika menonton adegan itu, saya mewek. Merida yang awalnya benci minta ampun sama Si Ibu lama lama bisa sayang banget sampai rela mati membela Ibunya yg udah berubah menjadi beruang. Pertanyaan timbul di benak saya, apakah anak anak saya juga akan seperti itu? *meski saya mungkin bukan berubah jadi beruang (secara harfiah)

tapi apakah iya mereka akan berdiri habis habisan di depan saya saat saya benar membutuhkan mereka? Atau terlintas juga, apakah sudah cukup apa apa yang saya berikan untuk mereka, cinta, kasih sayang, perhatian?

Bagaimana kalau mereka tiba tiba tumbuh dewasa dan saya tidak benar nyata hadir di sisi mereka?

Ya Tuhan, ampunilah saya kalau saya masih belum semaksimal mungkin memberikan segala sesuatu untuk mereka. *mewek
Bukan mereka yang membutuhkan kita, tapi kitalah yang sebenarnya membutuhkan mereka.