Jumat, 31 Oktober 2014

Terima Kasih, Bapak Parkir

Kamu pernah ngga sih parkir dibantuin sama tukang parkir? Well terutama buat pengendara mobil yang mau parkir paralel atau parkirannya di pinggir jalan raya yang rame lalu lalang kendaraan besar. Dulu waktu saya sering naik motor, jasa tukang parkir ini juga sangat berperan, terutama dalam hal mengeluarkan motor dari jejeran parkir yang padat dan sumpek, kelihatannya nggak bisa keluar tapi ternyata bisa aja gitu keluar dengan gampang. Thanks to you, Mr Parkir.

Semenjak naik mobil (iya Alhamdulillah ada peningkatan), saya paling bersyukur sama tukang parkir yang dengan cekatannya membantu kami kami para wanita yang konon katanya sih memang selalu mengalami kesulitan perihal parkir memarkir. Mungkin karena keterbatasan imajinasi kami yah,jadi sering susah membayangkan ruang parkir yang tersedia.

Saya nggak bisa membayangkan betapa ruwetnya keadaan kalau tukang parkir nggak ada, contohnya di depan sekolah Kakak yang rame lalu lalang karena memang salah satu jalan besar utama. Sialnya, jalan ini sempit banget, cuma bisa dilewatin 2x2 mobil berjejeran (dua arah). Karena itu jasa tukang parkir benar benar berguna mengurai kemacetan jalan.

Kalau yang mau kerja kayak gini mah bayar dua ribu juga hayok aja, nah kecuali yang ngga mau bantuin parkir, hih. Jangan harap kita mau bayar yah. Situ aja ga mau kerja.

-Ditulis di dalam mobil sambil nunggu jam pulang sekolah-

Senin, 27 Oktober 2014

Hidup adalah soal keberanian

Senja ini, ketika matahari turun
Ke dalam jurang-jurangmu
Aku datang kembali
Ke dalam ribaanmu, dalam sepimu
Dan dalam dinginmu
Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
Dan aku terima kau dalam keberadaanmu
Seperti kau terima daku
Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
Malam itu ketika dingin dan kebisuan
Menyelimuti Mandalawangi
Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua
“hidup adalah soal keberanian,
Menghadapi yang tanda tanya
Tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar
Terimalah, dan hadapilah”
Dan antara ransel-ransel kosong
Dan api unggun yang membara
Aku terima itu semua
Melampaui batas-batas hutanmu
Aku cinta padamu Pangrango
Karena aku cinta pada keberanian hidup
  - Soe Hok Gie - 


Sejak pertama mengenal puisi ini, aku langsung jatuh cinta pada rasa yang ditimbulkannya. Tidakkah kau juga? Rasanya damai, seakan kita ada di puncak gunung.
Angin berhembus pelan, setiap hembusan nafasmu menjadi kepulan asap yang seketika hilang, jemarimu gemetaran menahan dingin yang mengiris tulang. Entah apakah aku merindukan gunung atau suasana di atasnya, kesunyian yang dihadirkannya, atau pemandangan menakjubkan yang dimilikinya. Membaca puisi Pangrango ini selalu membuat rasa rindu membuncah di dada, rindu nostalgia, mungkin?
Kira kira apa yang dirasakan Gie saat ia membuat puisi ini? Apakah ia sedemikian cinta dengan Pangrango? Dengan mandalawangi dan tumbuhan tumbuhan yang menaunginya? Apakah ia akan mengira bahwa suatu hari nanti yang tersisa darinya, puisi sederhana ini, akan terus dikenang sepanjang masa?
Aku belum pernah ke Mandalawangi, tetapi jika mengingat jurang, dingin dan sepi, mungkin Pangrango mirip dengan gunung yang pernah aku daki.
Mungkin jika aku mengenal puisi ini sebelum menapaki gunung sampai ke puncaknya, aku akan memandang perjalanan itu dulu dengan cara yang berbeda. Amat berbeda.

Rabu, 24 September 2014

September to Remember Hop -Cerpen



Aku berkali kali memutar mutar peta, sial, matahari sudah di ubun-ubun tapi aku masih belum menemukan Mahogani Hills. Kenapa juga di tempat ini sinyal ponselku minim, mana sepi banget, ngga ada orang yang sesekali lewat. Jalan raya ini panjang membentang dan hanya aku sendiri berkendara bersama Si sepeda merah.

Mr. Justice Raffles, tetangga baruku yang nyentrik, berkata bahwa ada sebuah perpustakaan lengkap di Kota Mahogani Hills, pemiliknya seorang perempuan bernama Bokken. Untuk menuju ke Kota itu, katanya lagi, aku hanya perlu mengikuti jalan raya, nanti akan ada sebuah papan tanda selamat datang. Tapi setelah satu jam aku mengayuh dan betisku mulai terasa kaku, papan sialan itu belum juga terlihat.

Eh tunggu, lihat, ada sebuah mobil lewat. Aku membetulkan penyangga sepeda dan melambaikan tangan dari jauh. Ah, syukurlah mobil itu memperlambat lajunya!

"Halo, permisi..Saya mau ke Mahogani Hills, apa masih jauh ya?"
"Wah, masih jauh, Nona. Kamu dari kora sebelah?", kata Sang Wanita di belakang setir. 
"Iya..", aku memasang muka memelas.

"Mungkin lebih baik aku kembali saja ke rumah,sepertinya lain kali aku harus naik mobil kalau ke sana. Sepeda merah ini membuat kakiku gempor.", aku menertawakan keadaanku sendiri.
Saat aku hendak mengambil sepedaku dan memutar balik, sang Pria turun dari mobil pick up tadi.
"Mari bareng kami saja, sepedamu biar ditaruh di belakang mobil. "

Aku ragu, bagaimana kalau ternyata mereka adalah psikopat psikopat seperti di film Criminal minds?
Tapi toh aku tidak punya siapa siapa lagi, kalaupun aku mati juga tidak ada yang akan kehilangan dan mencariku. Baiklah, kucoba saja ikut mereka.

"Tidakkah saya akan merepotkan kalian?"
"Tidak, tentu saja tidak.", Sang Wanita tersenyum ramah lalu mempersilakanku naik. Mereka bertukar tempat, Si Pria dan Wanita, sehingga gantian Si Pria yang menyetir.
Aku duduk di tengah, bingung hendak memulai pembicaraan apa. Mataku menjelajahi dashboard, ada sebuah pajangan wanita hula yang bergoyang saat pick up berjalan, ada novel The Catcher in the Rye di pojok kiri, dan ada stiker bertuliskan huruf LP di tengah kemudi.

"Kami sampai lupa memperkenalkan diri, Aku Liesl dan ini Po, kakakku.", Sang Wanita mengajakku bersalaman.
"Oh, aku Nara.", kujabat erat tangan Liesl lalu tersenyum kepada Po yang melirik ke arahku.
"Jadi stiker di setir itu LP maksudnya Liesl and Po, ya? Kukira Linkin Park.", aku tertawa.
" Oh itu. Hahahha. Iya, tapi bolehlah anggap saja stiker serba makna.",
"Jadi...kalian tinggal di Mahogani Hills?"
"Tidak, kami ke sana atas undangan seorang teman. Rosie, dia semacam Kartini nggak sampai Eropa, tapi malah nyangkut di sebuah kota kecil itu. Kami ada janji menikmati Sunset bersama Rosie. Sedangkan kau sendiri, tepatnya mau ke mana?"
"Perpustakaan. Kabarnya ada perpustakaan lengkap di kota itu."
"Ah, Perpustakaan Ajaib Bibi Bokken! Tentu saja semua orang tahu perpustakaan itu."
"Kalian tahu juga?"
"Iya, Rosie salah satu pegawai di sana. Seperti kubilang, dia Kartini yang cinta sekali dengan buku, sampai akhirnya ngga jadi berangkat ke Eropa malah jadi petugas perpustakaan di sana."

Kami melanjutkan perjalanan sambil bercerita macam macam. Ternyata dua orang ini asyik diajak mengobrol, jauhnya jarak tidak terasa karena tahu tahu kami sampai di depan sebuah bangunan unik.
"Welcome to The Red Pyramid!", kata Po sambil keluar dari mobil.
Aku bergegas menyusul Liesl yang juga turun dan aku melongo memandang bangunannya. 

"Lho kok bangunannya berbentuk piramida?", tanyaku
"Yup, perpustakaan ini memang unik dan ajaib. Yuk, masuk.", kata Liesl sambil menggandeng tanganku.
"Kalian kan ada janji dengan Rosie?"
"Iya, Rosie lagi kebagian jaga perpus hari ini", Po memamerkan cengiran tengilnya.

"Rosie, where are youu?", teriak Liesl saat kami masuk ke dalam perpustakaan.

Ruangannya amat luas, meski berbentuk piramida, ternyata dari dalam tidak terlihat bentuk limasnya. Mari sedikit kugambarkan keadaannya..Begitu membuka pintu depan, ada lorong yang mengantarkan kita ke pintu utama perpustakaan. Di sisi kanan setelah kita membuka pintu itu, ada meja tinggi untuk petugas perpus. Di baliknya mungkin ada komputer dan perkakas lainnya, tapi tak terlihat olehku. Kemudian kita masuk ke pintu putar kecil, kau tahu, yang sering ada di supermarket itu, tempat anak anak kadang memainkannya sebelum disemprot kemarahan ibu mereka.

Perpus ini ada dua lantai, lantai pertama penuh dengan lemari lemari tinggi yang menempel di dinding dindingnya membentuk huruf L. Bagian tengah adalah kumpulan meja kursi yang disusun seperti aula kantin sebuah sekolah. Lalu ada dua tangga, masing masing di sisi  kanan dan kiri ruangan dan keduanya menuju lantai dua yang pastinya lebih banyak buku. Di bagian atap ada lukisan lukisan tiga dimensi tentang awan biru dan langit lepas. Wah ini jauh lebih bagus dari harapanku.

Saat itu suasana sedang sepi, kami dapat mendengar deru mesin pendingin ruangan dan sejenak aku merasa bahagia melihat kumpulan buku buku itu.
"Hey, kok ngelamun?", Liesl memukul pundakku.
"Kenalkan, ini Rosie."
"Oh..halo, aku Nara."
"I am Rosie, so.. i guess this is your first time, isn't it?"
"Rosie berkebangsaan Singapura, Nara. Jadi maaf aja kalau ternyata dia ngomongnya semacam Singlish gitu. Hahahah. Dia bisa bahasa Indonesia juga tapi belum lancar", Po tertawa dan kulihat muka Rosie memerah malu.
"Hello, the kite runner!", Rosie menggelayut manja di bahu Po. Ah, ternyata mereka sepasang kekasih.
"Iya, daripada kamu bingung, Nara. They are actually A Match Made in High School", kata Liesl
Aku tersenyum mendengar penjelasan itu.
"You know, what.. kalian berdua pergi aja deh sana menikmati sunset. Biar aku temani Nara di sini.", Liesl menarik tanganku untuk duduk di sebuah kursi.
"Kamu yakin?", kata Rosie.
"Yup. Ngga apa kan, Nara?"
"Yah aku ditemani ya syukur..ditinggal sendiri juga nggak apa apa kok. Udah puas sama buku buku ini.",kataku terkekeh.

"Bipbipbipbip", sebuah suara mengagetkanku.
"It is the time keeper. Both of you should beware of this thing.", kata Rosie
"Why?"
"Because it looks like A Monster Calls."
Aku makin bingung mendengar jawaban Rosie.
Rosie berjalan ke arah meja tinggi dan mengeluarkan sebuah jam pasir setinggi sekitar 20 cm.
"I wonder why you call it a monster", kataku.
"Liesl, kau jelaskan nanti ke Nara. Sekarang kami pergi dulu. Hati hati dengan jam itu ya!", kata Po menggandeng Rosie pergi. Rosie terlihat ingin mengatakan sesuatu, tapi tertahan karena Po sudah mengajaknya menjauh keluar pintu.

"Kemari, kita duduk di sini sambil aku bercerita.", Liesl menggiringku duduk di balik meja petugas perpus. Ternyata Ada tiga buah sofa di sana, sebuah kulkas, dispenser air, serta sebuah lukisan besar di dinding.

"Kau mau apa? A cup of Tarapucino or Jasmine Tea?", Liesl mengambil dua buah cangkir dan menyiapkan dispenser air.
"Tarapucino? Apa pula itu... aku pilih teh biasa saja."
Sambil menunggunya menyiapkan minuman, aku berjalan mengamati lukisan yang tergantung di salah satu dinding.
Gambar itu menunjukkan seorang Raja dengan burung mockingbird bertengger di bahunya. Raja itu sekilas tampak biasa saja, tetapi burung di bahunya sangat menyeramkan. Matanya merah dan paruhnya yang sedikit terbuka membuatnya makin terlihat kejam.
"The Runaway King After D-100"
Tulisan di bawah lukisan itu. 

"Jadi, apa sebenarnya jam pasir itu?",tanyaku.
" Bokken adalah seorang wanita biasa yang mencintai buku, sampai suatu hari keajaiban terjadi dari sebuah buku yang ia baca. Bellamore A Beautiful Love To Remember, judulnya. Buku itu suatu ketika membuka di bagian paling belakang. Tiba tiba dari kertas putih keluarlah sinar menyilaukan dan seorang lelaki yang tampan. Singkat cerita ternyata lelaki itu raja dari Negeri bernama "A World without heroes". Kau boleh tertawa tak percaya, tapi itulah yang terjadi. Ia pergi melarikan diri dari burung peliharaannya yang ternyata adalah seorang penyihir jadi jadian. Penyihir itu mengancam akan membunuh Raja dan mengambilnya sebagai tumbal, tetapi karena raja berhasil melarikan diri, ia tak pernah tahu bagaimana kabar penyihir gelap itu. Oh ya, Raja itu memiliki kemampuan ajaib yang membuatnya mampu membuat sebuah perpustakaan lengkap dengan isinya dan sebuah kota dalam hitungan hari. Asal kau tahu saja, kota inilah yang ia bangun."
"Lalu para penghuninya?"
"Beberapa adalah tunawisma yang datang setelah menerima penawaran dari Raja yang berpura pura sebagai petugas sosial. Lainnya datang dari berbagai kota, Yah, dengan iming iming gratis kau akan dengan mudah mendapatkan banyak peminat untuk menempati sebuah kota."
"Terus?"
"Raja itu memiliki sebuah amanat untuk Bokken sebelum meninggal. Kalau Bokken harus membalik jam pasir ini tiap 12 jam sekali, atau jika tidak, sebuah petaka akan terjadi."
"Oke..lalu?"
"Bokken meninggal dan mewariskan amanat itu ke Rosie, asisten kepercayaannya."
"Ada yang pernah mencoba mengabaikan amanat itu?"
"Tak pernah,sepertinya. Aku juga tak mau berurusan dengan hal-hal aneh. Lagian kan kita cuma perlu membalikkan jam itu. Bukanlah sebuah tugas yang sulit."
"Jadi, kapan jam berikutnya harus dibalik?"
"Jam 3 malam nanti."
"Oke, gampang sekali."
Kami meninggalkan sofa dan berjalan ke arah lemari lemari buku. Di sana kami khusyuk memilih milih buku dan bertukar cerita, tanpa memedulikan waktu berlalu.

"Bipbipbipbip." Sebuah suara membangunkanku. Sial, rupanya aku dan Liesl tertidur.
"Bipbipbip." Suara itu terdengar lagi. Berisiknya bukan main.
Astaga!! Jam pasir itu!!
Aku berlari dari lantai dua sambil meneriaki Liesl.

"Bangun, Liesl. Kamu di mana? Jam itu bunyi!!! Liieesll!!"
Terbirit birit aku mendekati meja tinggi untuk mencari jam pasir.
Tapi terlambat, sebuah sinar muncul dari sebuah sisi lemari. Begitu menyilaukan, begitu menggoda.

Aku berjalan mendekati sinar itu. Terperangah dengan takjub, sinarnya menenangkan, kemudian berganti berkilau dengan warna kuning yang lembut.
"Bukkk" Sebuah buku dilempar ke arah kepalaku.
Aku mengaduh kesakitan. Tersadar dari godaan sinar itu, aku mengambil buku yang tadi dilempar ke arahku. Buku berwarna ngejreng itu ternyata " The Not-So-Amazing Life of @aMrazing" well, this is not so amazing night of my nightmare, i think.
"Naraaa. Menjauh dari buku itu!!", aku mendengar jeritan Liesl dari arah tangga.
Buku itu? Yang mana maksudnya?
"Sial!! Menjauh dari cahaya sialan itu, Nara!!"
Aku memandangnya sejenak, lalu melambaikan tangan. Rasanya cahaya ini jauh lebih damai dari perpustakaan ini. Lagian apa salahnya kalau aku mendekatinya?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pintu perpustakaan terbuka, sepasang kekasih masuk dan memandang sekeliling.
"Oh, shit!.. This Lullaby....."
Sebuah tembang mengalun pelan dari arah meja tinggi petugas perpus. Seorang gadis dengan panik mencari sesuatu di balik meja.
"The Mysterious Howling...Oh, damn!", katanya sambil menatap jam pasir yang berkilau misterius.
"Rosie, what's wrong?"
"Liesl!! Nara!!", teriak gadis itu panik.
Ia berlari menuju rak rak buku dengan isi yang telah berhamburan di segala tempat.

"Apa yang terjadi? Mengapa semua buku di sini berantakan? Liesl, kamu di mana??", Lelaki pasanganya ikut berteriak. Mereka mencari ke seluruh sisi tumpukan buku. Mungkin berharap ada orang yang mereka temukan, atau ada penjelasan di balik peristiwa kacau itu.

Saat si Wanita mencari ke salah satu rak, di bagian atas terdapat sebuah buku yang masih dalam posisi utuh, seperti tersusun sendirian. Ia memanjat rak dan mengambilnya. Sebuah buku berjudul Measuring up, ia buka satu demi satu halamannya dengan tidak sabar. Di halaman terakhirnya, muncul gambar aneh yang tak berhubungan dengan buku itu.

"aaaaaaaa!!!", ia berteriak.
Sang lelaki menghampirinya dan melihat halaman yang sama.
"Oh, sial!!"
Foto Dua orang gadis berekspresi terkejut ada di halaman terakhir buku itu. Berserta sebuah tulisan di bawahnya "To kill a mockingbird, you should kill the King and her friends too.".

Minggu, 20 April 2014

Modul CAT CPNS 2014 dan Bank Soal dan Strategi TOEFL




Harga : Rp. 35.000,- Penerbit GentaSmart
Buku ini hanya BONUS, yang wajib digunakan calon peserta tes CPNS adalah Software-nya, karena akan membantu peserta tes siap menghadapai tes CPNS dengan system CAT. CD interaktif kami persembahkan khusus bagi calon peserta tes yang cerdas dan yang ingin cerdas. Buku dan CD interaktif ini memuat lebih dari 3500 soal yang terbagi dalam beberapa bagian yaitu:
  • Strategi dalam persiapan dan pelaksanaan tes
  • Strategi dalam menjawab soal-soal tes
  • Prediksi lengkap dari 3 (tiga) sub tes
  • CD interkatif CAT CPNS

lebih dari 25 simulasi dengan soal yang berbeda, dan memuat lebih dari 2500 soal :
  • E-book TOEFL

memuat 5 (lima) paket practice test lengkap dari 3 (tiga) sub tes yang diujikan (Listening Comprehension, Structure & Written Expression dan Reading Comprehension) yang dapat digunakan oleh calon peserta tes untuk meningkatkan nilai TOEFL sebagai salah satu syarat kelengkapan administrasi, dilengkapi dengan:
1. Kunci Jawaban
2. Script Listening Comprehension
3. Audio Mp3 Listening
  • E-book Psikotes

sering digunakan dalam tes lanjut dari seleksi CPNS dan masuk dalam Tes Kompetensi Bidang (TKB) memuat lebih 5 jenis tes antara lain:
1. Draw a man (DAM)
2. Draw a tree (DAT)
3. Warteg Test
4. Tes Esay
5. Kreapelin Test
6. Tes Non-Kognitif
  • Daftar 321 Instansi Penerimaan CPNS

Jumat, 28 Maret 2014

Simulasi CAT CPNS 2014


Rp. 88.000,- (380 halaman+ CD) (Genta Smart Publisher)





Meraih kesuksesan bukan perkara sulit jika Anda mengetahui triknya. Kuncinya, cukup menjadi diri sendiri dan melakukan yang terbaik. Sukses bukan semata bertumpu pada hal-hal yang Anda lakukan. Lebih dari itu, kepercayaan diri pun sangat dibutuhkan. Seperti halnya jika kita ikut tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Buku Bank Soal CAT CPNS hadir setelah melalui proses yang panjang. Berbagai langkah dilakukan agar menghasilkan sebuah buku yang benar-benar dapat dijadikan sebagai pegangan bagi calon peserta ujian CAT CPNS. Buku ini sangat berbeda dari buku yang sudah beredar luas di pasaran. Buku ini khusus membahas pola-pola soal yang sering keluar pada ujian CAT CPNS.

Soal CAT CPNS terbagi menjadi 3 (tiga) tes, yaitu Tes Karakteristik Pribadi (TKP) Tes Inteligensia Umum (TIU)  dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Dalam buku ini dibahas secara detail untuk setiap jenis tes tersebut.

Rabu, 29 Januari 2014

Kuliner di Solo

Postingan ini sebnarnya terinspirasi dari pengalaman saya kemaren waktu pingin nyari satu rumah makan di solo. Banyak sih bertebaran di internet, tapi ancer ancernya kurang jelas. Alhasil jadi punya ide buat bikin postingan beberapa spot tempat makan yang asyik dan enak di Kota Spirit of Java ini

1.   Sate ayam Ponorogo pak Jo
Sate ayam di sini buka mulai pukul 4 sore sampai habis dagangan. Kadang jam 7, setengah 8 atau jam 8 malam udah ludes. Enak soalnya bumbunya banyak dan parkirnya ngga susah. Letaknya di sebelah barat stasiun balapan setelah jembatan, kiri jalan. Deket pertigaan jalan Gajah Mada

2. Bakso Kadipolo
Meski namanya bakso, tapi rumah makan ini nggak cuma jual bakso. Ada Masakan Jawa juga di sini, plus nasi merahnya. Yang paling khas ada gudeg sambel goreng yang murah dan enak. Letaknya persis di depan Rumah sakit PKU Muhammadiyah Solo. Jadi ngga pernah sepi pengunjung. Tapi jangan khawatir,kapasitas tamunya lumayan banyak.

3. Dapur Solo
Meski saya belum pernah ke sini (soalnya jauh dari rumah) tapi parkirannya selalu  ramai. Menunya masakan jawa. Letaknya di barat pom bensin deket stasiun purwosari.
4. Ayam goreng mbok Marni
Ada banyak cabangnya, di antaranya  di Grand Mall Foudcourt lante 3 dan di Jl. Slamet riyadi, kanan jalan, sebelah timurnya Candi elektronik. Menunya dominasi ayam, ada ayam goreng telur asin yg unik. Juga ada ayam kampung bakar dan nasi goreng keraton. Tempatnya nyaman dan parkirnya juga lega.
5. Bakso Alex
Warung bakso ini ada di kiri jalan kalau kita dari arah Jl. Gajah Mada. Deket perempatan arah ke RS. PKU. Selalu ramee ngga pernah sepiii.
6. Bakso Pak Sarno Pasar Legi
Ada beberapa cabangnya juga ini Warung Bakso, salah satunya di pintu masuk Pasar Legi dekat SD Widya Wacana.
7. Srabi Notosuman
Srabi yang jadi khas buat oleh oleh ini hampir ngga pernah sepi pengunjung. Dari pasar kembang ke arah selatan, ketemu lampu merah belok kiri. Tapi jalan Notosuman sekarang satu arah kalo pagi-malam. Alhasil muter dulu baru nanti ketemu di kanan jalan. Srabinya enak dan awet sampe lebih dari 12 jam. Ada coklat dan yang biasa. Atau bisa juga pesan yang campur. Di depan toko kita bisa liat cara pembuatan srabinya sambil nunggu pesanan siap. Dan ngga lama juga, kok antrinya.
8. Restoran Balekambang
Buat yang suka kuliner laut, bisa coba di Restoran ini. Tempatnya sebelum pintu masuk Balaikambang,Solo. Kiri jalan. Menunya variasi dan ikan ikannya juga macem macem. Ada barakuda, ikan ayam ayam, udang, cumi, bawal dll. Harganya termasuk murah dan memuaskan. Tempatnya luas, parkirannya juga gede.
9.Timlo Solo
Di jalan urip Sumoharjo, kalo dari pasar gede arahnya kanan jalan. Timlonya seger dan enaak buat tempat makan. Apalagi kalau pas hujan di luar.
10. Selat Vien's
Selat adalah makanan khas Solo yang sering disajikan kalau ada acara nikahan. Kuahnya yang segar dan isinya yang banyak bisa didapat dengan harga murah. Di sini juga ada sup matahari, yang isinya juga gede. Letaknya dari pasar nangka sebelah kiri jalan.
~postingan ini bakal sering diupdate kalo yang punya blog wiskul lagi~
Semoga bermanfaat ya ! :)

Rabu, 15 Januari 2014

menikah?

Aku selalu bertanya setiap mendapati undangan pernikahan. Alasan apa yang menautkan dua orang dalam satu kesatuan? Cintakah? rasa memuja yang dalam/ atau justru sebuah persahabatan yang diamankan lewat status?

Orang selalu bilang bahwa menikah itu enak. Entah mereka melihat dari sedotan atau dari teropong bintang, aku pun tak pernah tau, pun peduli. Bagiku menikah adalah satu koin yang memiliki dua sisi, sama seperti kehidupan sendiri. Kau di atas, kau di bawah. Enak, dan tidak enak.

Aku belajar bahwa setiap hal memiliki resiko di dalamnya. Memiliki bayang hitam yang diam-diam selalu mengikuti ke mana kamu melangkah. Pun demikian hidup. Pun demikian pernikahan

Jumat, 10 Januari 2014

I'm so d**n tired

Ini kali sekian gue ngeluh dalam hati, saking capeknya akhirnya memutuskan untuk cuap cuap aja di mari. Oke, ini tentang tugas akhir yang ngga selesai-selesai, tentang semangat yang lenyap dan motivasi yang redup.
Udah ngga ada lagi keinginan ngelanjutin kuliah, lha wong ini aja mpot mpotan nyelesainnya.
Rasanya cuma pingin selesai aja. males ngurus ini itu, udah gitu keluar aja. beres kan ya masalahnya.

Tapi dalam hati kok yo eman-eman baget. udah dua tahun kuliah, tahun pertama yang ngoyo, bersesak sesak di kereta, ninggalin anak jauh buat kuliah. trus gue dapat apa?

Huwaa....*mewek di pojokkan. *sambil ngerevisi *yg ngga jadi jadi

Bapak yang baik budi, ayolah saya sudah ngga mau revisi lagi. x_x