Selasa, 30 Desember 2008

Fw.pembaca ANadia_java_angel_07@yahoo.co.id

DENGAN SEGENAP JIWA
Ya Allah terima kasih atas cobaan yang engkau berikan,
sebagai ruangpendewasaan untuk diriku dan anak-anak
Semoga engkau selalu menyertai setiap langkahku dalam suka maupun duka
amien.

Kata-kataku berhenti di ujung pena
Tak kuasa mengenang berjuta hal tentang kita dan anak-anak
Tak kuasa berbuat dosa
Tak kuasa menghalalkannya untuk kepentingan diriku


Tak kuasa mengalirkan air mata perpisahan.
Pernikahan di hadapan Tuhan yang menggengam takdir
Di saksikan jutaan malaikat pencatat niat

Di leburkan dalam doa kebaikan dan kebajikan
Ratusan orang, pinisepuh, dan ulama menebar doa dengan khusyuk
Bukan untuk mempermainkan sebuah kata NIKAH

Serangkaian asa penuh diawalnya
Tak kuasa di khianati
Tak kuasa di belenggu nafsu dan hasrat menjajah
Aku pun rela bukan demi kamu, atau anak-anak
Tapi demi Tuhan, demi amanah-Nya

Yang menitipkan roh dua tangan mungil
Yang telah ikhlas melepas dekapan surgawi
Demi memenuhi panggilan jantung dan nafas
pada gumpalan daging yang memerah
Dan menempati gelapnya ruang di dalam rahim

Mereka Ikhlas, mereka ridho
Di tempatkan pada tempat sesuai takdir,
tanpa bisa memilih dan meminta
Tapi jangan jadikan alasan mereka untuk terus bertahan
Pada neraka yang dicipta oleh rasa dan hati dua jiwa
Yang disatukan dalam sebuah pernikahan
Perpisahan yang mungkin baik tapi tetap tidak mudah.

Menikah bukan menginginkan kesempurnaan pada tiap pasangan
Kemudian mencari kesempurnaan pada pasangan lainnya
Yang dianggap sempurna

Padahal manusia dilahirkan sama
Kesempurnaan adalah hampa, dan hanya milik Tuhan semata
Pada pasangan selainpun tak mungkin jauh lebih baik
Karena hanya di lihat dalam pandangan suram kasat mata
Tidak seperti kedalaman hati pasangan hidup
Yang kita pilih dihadapan Tuhan
Lalu untuk apa saling membandingkan,
saling menyakiti
Mengurai airmata pada pasangan
Yang telah segenap jiwa mengabdi

Dengan segala kelebihan dan kekurangan
Yang telah rela menerima kekurangan
Jika aku belum sempurna, maka sempurnakah dirimu?

Menikah adalah menyatukan dua kekurangan, dua kelebihan, dan hasratIlahi
Menerima kekurangan sebagai kelebihan,
dan menerima kelebihan sebagaikeistimewaan
Ada banyak cobaan adalah bumbu
Ada banyak ujian untuk menaikan derajat
Ada banyak rintangan untuk mengokohkan dua jiwa
Tapi tak ada tempat untuk membebankan kesalahan sepihak


Tak ada tempat untuk menjadi yang paling benar
Tak ada tempat dan ruang untuk kepentingan pribadi lagi
Tak ada tempat untuk berbuat semaunya lagi
Tak ada tempat untuk pesta lajang
Tak ada tempat untuk mencaci, memaki, dan mencemooh
Tak ada tempat untuk siksaan dan hinaan
Tak ada tempat untuk hanya sekedar,
"Maaf kita tunda masalah kitahingga tutup tahun"


Setiap waktu adalah untuk terus meng-up grade diri
Setiap waktu adalah berkah untuk menuai pahala
Setiap waktu adalah belajar dan terus belajar
Setiap waktu adalah untuk menyikapi dan menyadari

Bahwa dalam ruang tidur yang panjang,
pasangan di sebelah kita adalah yAng kita nikahi
dan dicatat dihadapan TUHAN
Bukan untuk rekayasa dan di hinakan
Dalam permainan anak-anak jaman
Dan……………………..

Kata Ikhlas menerimamu adalah kunci

1 komentar:

  1. panjang banget bu!! tapi keren kok

    kunjung balik ya

    http://agungd.wordpress.com

    BalasHapus