Kamis, 22 April 2010

Kamu sadar....

“ Kamu sadar saya punya alasan untuk selingkuh ‘kan sayang? ” adalah kumpulan cerita pendek yang ditulis oleh Tamara Geraldine, sosok yang lebih terkenal sebagai pembawa acara daripada sebagai penulis. Pertama kali saya membaca judul ini, saya tahu pasti bahasa yang digunakan Tamara unik, karena di kesehariannya sepertinya dia berbicara apa adanya, lugas dan tanpa basa-basi.

Isi dari buku ini memang menceritakan kisah tentang perselingkuhan dalam sebuah lembaga bernama pernikahan. Tentang alasan- alasan mereka yang selebihnya hanya berupa batas nafsu belaka. bahasa yang digunakan Tamara begitu mengena, menyampaikan maksudnya tapi dengan spontan dan cerdas tidak dengan bahasa yang memberat-beratkan pembacanya.

terdiri dari 12 cerita pendek yang mungkin saja memang ada di kehidupan nyata, mungkin cerita tentang teman atau kenalannya yang diungkapkan menjadi bahasa yang lebih enak dibaca. Saya ambil beberapa contoh puisi dan penggalan kata-katanya.

izinkan aku bebas dari genggamanmu
Tiga kali selusin purnama kita jalan sendiri-sendiri
Menancapkan belati majal
Meremukkan cawan cinta
Lupakan bahagia, lelap aku setubuhi sepi
Kutemu bilik kecil tempat menyisik payet dosa
Keinginan sederhana:
dicintai dan diterima apa adaku

(xxi)

” Luar biasa, aku begitu dicintai dan dikagumi di ruangan ini, di malam ini. Kalau begitu ijinkan aku mati saja di sini. Biarlah detak jantungku berhenti di titik ini. Di dada laki-laki yang hatinya tercuri ini. Masuk neraka ayo sajalah...”

(pengantar bunga yang tertahan pemeriksaan)

Malam membuatku menangis karena ia hanya mengantar banyak sepi
Malam memaksaku mengasah pisau, karena sepi memintaku
membunuhnya berkali-kali
Karaena hidup adalah keniscayaan yang rapuh
Maka jangan pernah gentar pada kematian.

(179)

Sejujurnya, saya termasuk manusia-manusia yang tidak bisa menerima perselingkuhan, atas nama apa pun. Karena saya tahu semua itu pasti hanya berkisar antara nafsu belaka.



-Solo-
* backsoundnya : pergilah kau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar