Minggu, 10 Mei 2009

Aku, kamu

Menurutmu, bagaimana rasanya mencintai seseorang tapi tidak bias memilikinya. Bukan belum bisa, tapi tak pernah bisa memiliinya. Tentu itu adalah hal yang tak mudah, karena ketika kamu mencintai seseorang, maka tak jarang bayangannya mengganggu hari-harimu, atau rasa ingin mendengar suaranya atau melihat dirinya sama seperti kebutuhanmu untuk menghirup udara bebas. Jika tak terpenuhi, maka rasa sesak akan memenuhi seluruh aliran darahmu.


Lalu ketika kita tak bisa memilikinya, itu adalah hal yang mungkin akan terasa sangat menyakitkan. Karena tiap malam kamu memimpikannya, tapi kemudian ketika terbangun di pagi hari, kamu sadar, bukan dia yang ada di sisimu. Atau ketika kamu merasa kesepian, dan ternyata tak ada yang benar-benar bisa membuat hatimu bahagia selain bersama dirinya, walau itu mustahil untuk terjadi.


Terkadang banyak pujangga yang berkata bahwa mereka rela mencintai tanpa bisa memiliki pujaan hatinya. Entahlah, aku tak tahu darimana mereka punya kekuatan seperti itu, keikhlasan sedemikian besarnya. Karena bagiku, jika kita mencintai seseorang, maka tentu saja rasa ingin untuk memilikinya akan terasa amat besar memenuhi rongga hatiku. Maka ketika ada orang yang sanggup bahagia ketika ia melihat orang yang dicintainya bahagia, tak peduli seberapa terluka perasaannya, itu adalah sebuah rasa cinta yang mungkin memang tulus dari dalam hatinya. Ketika ia mencintai seseorang, tapi tak akan pernah bisa memilikinya, dan ia ikhlas menerimanya, bagiku itu adalah sebuah bentuk rasa cinta yang benar-benar tak dapat dimengerti.


Yaa..selama kita masih bisa bermimpi, selama kita masih bisa mengharapkannya, meminta pada Tuhan Yang Maha Menguasai segalanya, masih ada secercah harapan untuk memilikinya. Semustahil apapun itu, aku percaya, selama kita masih meminta pada-Nya, Ia akan mengabulkan-Nya..Nanti..suatu saat nanti, kita akan dapat saling memiliki lagi..hanya itu kepercayaan yang bisa aku punya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar