Alhamdulillah saya sekeluarga berkesempatan untuk pergi berumroh. Tentu saja dengan membwa dua orang anak, bawaan saya jadinya mayoritas menyesuaikan kebutuhan para pasukan kecil. Berikut beberapa tips dan daftar yang bisa mama masukkan juga ke dalam daftar bawaan untuk umroh.
1. Pakaian ganti, sesuaikan
musim ya, ma. Saya kemarin berangkat di bulan Februari, saat cuaca masih sejuk
dan tidak terlalu panas. Jadi bawaan yang saya banyakin ya yang untuk suasana
dingin. seperti celana panjang untuk si kecil, kaos kaki berpasang pasang,
jaket, syal, sarung tangan, juga jilbab ganti untuk si kakak.
2. Makanan. Apapun yang biasanya
si kecil doyan, siapkan aja daripada nanti dia ngga cocok dengan makanan di
sana. Kecap, abon, dan muffin adalah beberapa hal yang saya bawa kemarin.
3. Minuman. Saya bawa Energen,
karena kakak ngga terlalu doyan susu lagi. Sedangkan untuk si adek, saya bawa
susu UHT stok untuk 12 hari, saya bagi ke dalam tiga kardus dalam tiga koper.
4. Obat obatan. Saya agak parno
untuk obat obatan karena khawatir dengan musim yang berbeda di sana daripada di
indonesia. Untuk daftarnya, saya menyiapkan obat flu, batuk, obat diare, demam,
kompres demam, masker, obat radang si kakak, obat sakit gigi, plester, antimo,
vitamin C sampai stimuno saya bawa. Jangan lupa sediakan minyak telon dan
minyak kayu putih yang ukurannya paling kecil di saku atau tas yang mudah
diambil buat jaga jaga di kendaraan.
5. Mainan anak. Kalau mainan
dari besi dan ukurannya besar atau jumlahnya banyak, kayak hot wheels satu
kotak gitu, masukin aja ke koper. Waktu di Jeddah kemarin tas saya yang berisi
hot wheels ini sempat discan sampai tiga kali sama petugas bandaranya. Lolos
juga sih, tapi ya tetep aja bikin lama antrian.
6. Guling atau perlengkapan
tidur favorit anak juga jangan lupa bawa cadangannya. Siapkan juga mainan
untuk digunakan saat penerbangan, syukur syukur kalau ada inflight
entertainment. Tapi kalau ngga, kita kudu semangat nenangin mereka selama
perjalanan berlangsung.
7. Botol minum, sendok, garpu,
piring atau mangkuk cadangan. Masuk koper, gunanya kelak di hotel. Oh ya, saya
juga bawa heater untuk merebus air, karena ngga yakin di kamar disediakan atau
tidak. Alhamdulillah ini berguna banget, lumayan buat bikin bikin teh atau
nyeduh mi karena di kamar baik di hotel Madinah atau Mekah ngga disediaiin
heater.
Betapa besarnya ransel saya XD |
8. Tas ransel. Sebagian orang
hanya menyarankan untuk membawa tas kecil untuk menaruh sandal/ alas kaki. Tapi
kita kan bawa bocah, peralatan 'perang'nya jelas segambreng meski tujuannya
hanya sholat lima waktu seperti biasa. Setiap saya mengajak si kecil dan
kakaknya untuk sholat, saya harus bawa sajadah (karena sebagian besar tempat
sholat belum beralaskan karpet), mainan agar dia tenang saat kita sholat,
ponsel (kadang juga dimainin dia), makanan, minuman, juga uang, daan tempat
sandal. Awal awalnya sih saya bawa tas jinjing biasa. Tetapi orang-orang di
Mekah yang jauh lebih banyak dan ramai daripada di Madinah, membuat saya
memutuskan tas ransel lebih nyaman dipakai. Saya bisa menggendong si kecil,
menggandeng si kakak dan tas tersembunyi aman di balik jilbab saya.
Untuk printilan lain seperti mi
gelas, tissue, tissue basah, kantong plastik dan lain sebagainya, bisa juga
bawa sedikit dari rumah. Nanti sampai di hotel, tanya tanya supermarket gitu
untuk berbelanja kebutuhan selama di sana. Alhamdulillah di Madinah dan Mekah
kemarin ngga susah nyari makanan, asal mau jalan aja keliling keliling buat
nyari. Ada KFC, dunkin Donuts dan starbucks juga di Madinah, dekat dengan
masjid Nabawi. KFC dan Dunkin dekat pintu 22, sedang Starbucks saya lupa dekat
pintu berapa. Kalau di Mekah kemarin pas hotel saya di seberang mall, jadinya
bisa nyari banyak kios makanan yang variasi di food court. Ada yang ala India
ada juga yang ala Malaysia, harganya juga variasi, biasanya dari SR 5 untuk
satu menu.
Yang pasti kuatkan tekad dan semangat Mama saat mengajak si kecil untuk beribadah. Tapi juga jangan terlalu memaksanya. Pastikan si kecil juga enjoy terhadap perjalanan ini, agar ia punya pengalaman yang berkesan dan bisa diingat kelak ketika dewasa.
Selamat beribadah, Ma, semoga umrohnya Maqbullah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar