Senin, 27 Februari 2017

Pengalaman Terbang dengan Qatar Airways




Sebelum berangkat umroh, seperti emak emak gaul lainnya, saya sibuk berselancar di internet mencari tahu tentang pengalaman terbang dengan Qatar Airways terutama bersama anak-anak. Sedihnya, saya nggak menemukan banyak postingan tentang hal ini. Kebanyakan hanya membahas secara garis besar bagaimana persiapaan umroh sebelum dan saat sampai di Mekah sana. Jadi mumpung saya inget, postingan ini saya buat selain buat memori si kakak dan adek kelak, juga agar ada manfaatnya buat emak emak yang bakal terbang dengan maskapai ini.

Penerbangan kemarin kita naik Qatar Airways, CGK-DOH selama kurang lebih tujuh jam perjalanan lalu lanjut DOH-JED kurang lebih dua jam perjalanan. Fasilitasnya kurang lebih sama, kecuali jumlah makan yang dibagikan. Pesawatnya jenis Dreamliner dengan jumlah seat 3-3-3. Karena saya belum pernah naik pesawat lain ke luar negeri, jadi saya ngga bisa ngasih perbandingan room atau kursi yang tersedia.



Berikut beberapa fasilitas yang saya dapatkan saat penerbangan menggunakan maskapai ini

1. Ada inflight entertainment, jadi penumpang ngga akan bosen sepanjang perjalanan. Mulai dari permainan sampai film terbaru ada di sini, ya meski ngga ada terjemahan indonesianya, tapi anak anak udah seneng banget nemu film film favoritnya. Pembagian foldernya juga jelas kategorinya, ada film, musik, serial anak, sampai murottal Al Quran tersedia. Saya akhirnya nonton Dr.Strange di sini setelah berkali kali malas plus gagal nonton di rumah. Kalau si adek ada Cars dan Cars 2, sedang si kakak sibuk main game tebak tebakan, golf bahkan nonton Film Trolls yang belum lama tayang di bioskop.




2. Setelah pesawat take off, pramugarinya langsung ngebagiin daftar menu. Lumayanlah jadinya kita ya bisa baca baca dulu sambil milih menu apa buat makan nanti. Biasanya mereka nyediaiin tiga menu utama dalam dua kali makan. Tapi ya tergantung stok juga, kehabisan atau nggak. Karena kemarin sempet tinggal dua pilihan yang ditawarin ke saya. Tapi rata rata menu ayam atau daging  selalu ada di tiap kali makan. Untuk kehalalan, di bagian menu ini juga sudah dituliskan bahwa masakan diolah dengan standar muslim, jadi saya pribadi nganggepnya ya memang sudah halal yah.

3. Setiap kali santap, ada makanan utama, minuman, makanan penutup serta roti plus butter atau selai yang mereka berikan ke kita. Biasanya waktu makan ini setengah jam sebelum pramugari ngider lagi buat mintain tempat makan yang udah habis. Nah, padahal kan banyak tuh makanannya, biasanya roti  dan desertnya saya simpen dulu di kantong kursi biar nanti bisa dipake buat cemilan saat bukan waktunya makan besar. Sambil makan ini mereka juga menyediakan jus buah, ada mangga, jeruk, apel, nanas, tapi ya itu tergantung stok apakah mereka masih punya atau ngga. Setelah makan dan beberes tempat makan, biasanya akan ada pramugari yang ngider buat nawarin minuman panas. Kopi, teh, atau sekadar air putih biasa.


4. Untuk anak anak, mereka mendapatkan menu children meal sepanjang perjalanan. Untuk perjalanan Jakarta-Doha kemarin, ada jadwal dua kali makan, nah yang sekali itu anak anak dapet tempat makan unyu berisi children meal. Untuk makan kali kedua, anak anak dapet makannya di tray biasa tapi menunya masih menu anak. Ada permen, kukis, cokelat, jus buah, dan makanan utamanya ngga pedes tentunya. kemarin sih niatnya mau aku bawa pulang semua tempat makannya, tapi disindirin si ayah. Ngoahahah akhirnya cuma pas perjalanan dateng aja aku nggotong nggotong tempat makannya. xD hey, iya donk emak ngga mau rugiii


Wadah makan dan mainan untuk anak


5. Di setiap perjalanan jauh, anak anak juga dapet mainan. Isinya sebundel kegiatan mulai dari cari kata, maze sampai stiker untuk bermain. Anak anak dapet nih selama perjalanan CGK-DOH dan sebaliknya, tapi pas penerbangan menuju dan dari Jeddah ngga dapat mainan ini. Mungkin karena cuma dua jam kalik ya.

6. Meski AC di atas kepala udah dikecilin, suhu di kabin bagi saya tetap masih dingin. Nah, Dalam flight juga disediakan selimut dan perlengkapan sederhana nan berguna macam blind eyes buat tidur, kaus kaki, sikat gigi plus odol, dan bantal mini. Jadi jangan khawatir kedinginan atau ngga nyaman. Oh kecuali kalau bagi saya, sandaran kepala yang mengganggu itu. Punya orang orang sih bisa diatur naik turun ketinggiannya, tapi saya gagal menemukan caranya. Hih.


Oh iya ngomongin pilihan jadi inget zone pembagian tempat duduk. Waktu berangkat dari Jakarta ke Doha dan Doha ke Jeddah, pemanggilan penumpang ini berdasarkan tempat duduk. Jadi penumpang eksekutif dan bisnis duluan, penumpang dengan anak anak juga (tapi karena aku ikut rombongan alhasil kudu bareng rombongan). Terus lanjut, penumpang zone 3 yang paling ujung terus zone 2 dan terakhir zone 1. Kayanya sih tujuannya menghindari kemacetan di lorong pesawat selama meletakkan bagasi dan menentukan kursi.

Waktu penerbangan dari Jakarta, sempet ditanyain tentang susu yang dibawa di tas. Memang satu satunya hal yang saya khawatirkan saat naik pesawat dalam jangka waktu lama ini adalah apakah  saya boleh membawa UHT ke dalam pesawat. Karena persaturannya kan tidak boleh membawa benda cair lebih dari 100 ml. Syukurlah setelah mereka bertanya ke saya yang juga sedang menggendong si kecil, mereka paham kalik ya. Saya cuma bawa empat botol masing masing berukuran 190ml. Kalau total yang saya bawa selama umroh sih, 60 botol. Ngoahahah, karena saya emak emak yang parno kalau kalau susah nemu susu rasa melon di Arab. Yah di Solo aja juga jarang jarang ada, apalagi di Arab, pikir saya. Sisa botol itu saya taruh koper, susu saya packing di kardus kemasannya, lalu saya lakban agar kencang dan saya letakkan di koper bagian pinggir. Alhamdulillah ngga ada yang jebol :)

Selama di pesawat, bukan tidak mungkin kita akan membutuhkan air panas untuk mencuci botol atau menyeduh mi. Kita tinggal pencet tombol untuk memanggil si pramugari aja kalau butuh bantuan mereka. Nanti mereka juga dateng, atau kalau kelamaan, bisa juga kita yang datang ke dapur untuk numpang mbilas botol pake air panas. Kemarin sih beruntung ada pramugari yang pake bahasa indonesia, jd malah ngobrol sebentar. Tapi mereka semua bisa berbahasa Inggris kok, jadi tenang aja.


Karena Qatar airways ini kelas kenyamanan dan keselamatannya udah terkenal bagus, maka jangan kaget kalau pramugari di sini ketat ketat dalam hal sabuk pengaman. Saat tanda sabuk pengaman dinyalakan ya artinya memang penumpang harus duduk dan mengenakan sabuk keselamatan, termasuk anak anak.

Begitulah sedikit pengalaman saya jadi penumpang Qatar Airways, moga moga bisa naik lagi di lain kesempatan. Atau naik maskapai lain yang sama enaknya jadi punya bahan postingan lagi di blog XD

2 komentar:

  1. Ih..kalo saya mah nemu tempat makan lucuk kayak gitu langsung bungkus. Kapan lagi ka? #hidupemakgamaurugi.

    Btw bawa susunya pake botol apa? sampai 60 biji gitu

    BalasHapus