Aku selalu bertanya setiap mendapati undangan pernikahan. Alasan apa
yang menautkan dua orang dalam satu kesatuan? Cintakah? rasa memuja yang
dalam/ atau justru sebuah persahabatan yang diamankan lewat status?
Orang selalu bilang bahwa menikah itu enak. Entah mereka melihat dari
sedotan atau dari teropong bintang, aku pun tak pernah tau, pun peduli.
Bagiku menikah adalah satu koin yang memiliki dua sisi, sama seperti
kehidupan sendiri. Kau di atas, kau di bawah. Enak, dan tidak enak.
Aku belajar bahwa setiap hal memiliki resiko di dalamnya. Memiliki
bayang hitam yang diam-diam selalu mengikuti ke mana kamu melangkah. Pun
demikian hidup. Pun demikian pernikahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar