Rabu, 11 November 2015

Ketika harus melakukan perawatan akar gigi (3)



Hai haloo saya kembali lagi. Sambil nunggu siap siap ke PKU, saya ngambil hasil rontgen paronamik. Duh liat gigi gigi saya yang pada karies jadi deg degan sendiri. Ini nih akibatnya kalau ga mau kontrol ke dokter gigi :((

Setelah ambil paronamik, saya siap siap ke PKU. Sebelumnya udh telpon bagian informasi dulu, memastikan jadwal praktek si dokter. Mereka bilang ada dokter KG (konversasi gigi), tapi bisa tidaknya bpjs, saya disuruh datang ke sana langsung.

Pagi pagi di hari selasa, saya berangkat ke sana. Sampai lokasi jam 06.45 dpt nomor pendaftaran 29. Lumayan lah ya. Nunggu ampe garing, lalu dipanggil sekitar jam 08.00an. Eh setelah proses pendaftaran, ternyata dokter Sp.KG tersebut tidak menerima pasien BPJS. Ya sudah, saya tanya bagaimana kalau ke dokter gigi umum saja. Si bapak di bagian pendaftaran bilang bisa,tapi saya harus menunggu sampai hari sabtu karena dokter giginya sedang ikut pelatihan atau seminar atau apalah itu. Deuh. Ya sudah saya pulang dengan tangan hampa. #tsaah

Minggu besoknya saya datang lagi. Eh tapi sebelumnya saya udah daftar via sms. Yihaa dapat antrian dokter nomer dua. Maka pagi pagi saya berangkat, mampir ke loket pendaftaran lalu mengambil berkas, meneruskannya ke loket 4 BPJS, lalu duduk manis menunggu antrian. Selang beberapa menit, saya dipanggil. Berkas diteruskan lagi ke bagian suster jaga di depan ruang periksa dokter. Di sana masih diantrikan lagi untuk diukur tensi. Setelah diukur tensi, si perawat bilang kalau dokter mulai buka praktek jam 9 pagi. Jengjeng. Saat itu masih jam 08.01.  Mau pulang kok ya nanggung, alhasil saya dluha dulu ke masjid. Selesai dluha, saya kembali ke ruang tunggu dokter, eh lhadala penuh banget pasiennya. Alhasil saya mencari tempat duduk nun jauh di depan ruang radiologi. Ngoahahah. Yang penting dapat duduk deh. Nanti jam 9an baru ke ruang tunggu lagi. Oke singkatya setelah dipanggil masuk ke ruang periksa, saya dijelasin tentang foto rontgen yang saya bawa.

Pada intinya, gigi geraham bawah kiri saya yang bolong ini cuma ada peluang sukses 50-50. Yang sebelah kanan malah ada polipnya, tapi kemungkinan sukses perawatannya bisa 90%. Deuh. Ya udah lah ya. Lalu dibuatin surat rujuk, dibawa lagi ke loket 4 BPJS untuk keperluan lebih lanjut. Nunggu sambil garing karena ngga ada nomernya jadi harap harap cemas, udah sampai mana antriannya. Sekitar 45 menit kemudian suratnya jadi. Saya disuruh ke loket pembayaran untuk meminta kartu bpjs lalu naik ke lantai dua ke sekretariat untuk meminta stempel surat rujuk.

Ribet?

Banget.

Dan masih belum berakhir. Saya masih harus ke RS Dr. Moewardi Solo buat "penanganan" yang sesungguhnya.

Beuh.

Besok besok saya ceritain lagi deh.

Ketika harus melakukan perawatan akar gigi (2)



Hari ini saya akan berbagi pengalaman sedikit tentang mengurus surat rujuk menggunakan bpjs. Jumat Pagi jam 7.30 saya mengambil antrian di puskesmas setabelan, sesuai dengan faskes yang tertera di kartu bpjs saya. Lalu antri menunggu dokter giginya datang. Jam 9, barulah dokternya tiba dan setelah diperiksa sebentar, saya langsung dibuatkan surat rujuk. Eh ternyata, surat rujuk itu harus dibawa ke rumah sakit daerah dulu, baru minta rujukan lagi ke rumah sakit pusat dokter moewardi.
Hari sabtu saya coba menelepon pihak rumah sakit, menanyakan jam buka pendaftaran dan jadwal praktek dokter gigi. Beliau bilang, jam buka 07.00 sampai 11.30. Baiklah, lalu saya bertekad hari selasa saya akan melanjutkan pengurusan berkas bpjs ini.

Selasa pagi, setelah mengantarkan kakak sekolah jam 06.35, saya langsung menuju rumah sakit daerah solo. Letaknya gampang dicari, untung ada petunjuk jalannya. Sampai di lokasi jalm 06.45, antrian sudah mengular ke pintu keluar. Wow. Pikir saya. Beginilah perjuangan mereka yang mencari kesejahteraan lewat birokrasi. Saya ikut mengantri, dan mendapatkan nomor antrian 80. Padahal jam baru menunjukkan 07.15, dan antrian masih luar biasa mengular di belakang. Loket pendaftaran juga belum dibuka, para petugas rumah sakit malah baru apel pagi di halaman depan. Sekitar jam setengah sembilan, nomor saya dipanggil. Lalu maju ke pendaftaran dan berlalu ke poli gigi. Di poli gigi pun masih menunggu para dokter yang keluar masuk. Mungkin sedang mencari sarapan. Jam setengah sepuluh selesai diperiksa. Lalu diberi rujukan untuk dibawa ke bagian pendaftaran di depan. Setelah surat pengantar tersebut dicap, saya pun segera pulang.

Perjalanan masih belum usai, saya masih harus ambil ronsen panoramik di moewardi lalu mendaftar untuk perawatan di rumah sakit pku. Tapi itu besok besok saja saya ceritakan yaak. Sementara sampai sini duluu.