Bagi kami,
mahasiswa jurusan Ilmu Kimia, praktikum ibaratnya adalah makanan sehari-hari. Berkecimpung dengan alat-alat laboratorium
dan larutan-larutan korosif bukan lagi hal yang asing. Tentu saja seperti
biasa, ada safety yang harus dijaga saat praktikum dilaksanakan. Seperti
mengenakan jas laboratorium dan bersepatu dengan model tertutup. Artinya
larangan keras bagi para praktikan untuk mengenakan sandal atau sepatu sandal.
Tapi seorang
temanku, Fulan, memiliki pandangan lain tentang sepatu model tertutup. Dia
lebih suka menggunakan sepatu sandal, katanya lebih bebas dan lebih tampak
keren. Model-model sandal gunung begitu biasanya yang ia kenakan.
Suatu sore, kami
akan memulai praktikum kimia organik. Praktikum yang satu ini biasanya
menggunakan larutan-larutan yang korosif, artinya merusak. Nah, saat itu Si
Fulan tidak mengenakan sepatu model tertutup seperti seharusnya. Katanya sih,
malas pulang kembali ke kost hanya untuk berganti sepatu. Tapi kami mendesaknya
untuk mengganti dengan model sepatu tertutup, tentu saja kami sadar bila tidak
ingin celaka ya hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mencegahnya.
Setelah adegan
bujuk rayu dan mulut berbusa karena menegur Fulan, akhirnya dia mau menukar
sepatunya dengan seorang kakak tingkat yang kebetulan tidak ada praktikum. Tak
apalah, pikir kami, meski dia nggak pulang ke kost, toh dia sudah memenuhi
syarat untuk praktikum.
Praktikum berjalan
dengan baik, sampai tanpa sengaja Si Fulan menjatuhkan gelas beaker berisi
larutan asam sulfat!!
Seisi laboratorium
panik, bagaimana tidak, asam sulfat adalah larutan yang korosif. Kami sudah
khawatir kakinya Si Fulan kenapa-kenapa. Praktikan sekelompoknya berhenti
bekerja, segera ke luar laboratorium untuk melihat keadaan kaki Si Fulan.
Untungnya, kaki Si
Fulan tak cedera sedikit pun, beaker yang pecah itu hanya menciprati sedikit
permukaan sepatu pinjamannya. Dan untungnya lagi, Sepatu yang dipinjam Fulan
terbuat dari kulit dan cukup tebal, sehingga meski meninggalkan bekas tapi tak
sampai berlubang.
Semenjak itu, pengalaman
Fulan selalu menjadi pelajaran bagi kami agar lebih hati-hati dan selalu
melengkapi keamanan saat eksperimen, khususnya. Lebih baik mencegah daripada
mengobati, kan? Yang terpenting, kenakan sepatu sesuai fungsinya. Terutama
kalau di laboratorium, kaki ’sumuk’ sedikit tak apalah, yang penting kan aman..
Tulisan ini disertakan dalam Lomba Menulis Kisah Inspirasi "Aku dan Sepatuku" oleh Noura Books