Tuhan..
Cinta itu menyakitiku lagi
Cinta itu melukaiku lagi..
Dengan dia orang yang sama
Dengan dia rasa yang sama
Luka yang mulai kering
Kini berdarah lagi
dengan goresan yang semakin panjang
Dengan torehan pedih yang semakin dalam
Aku tidak ingin menggugat-Mu, Tuhan
Aku juga tidak ingin menyalahkan-Mu
Karena semua terjadi atas kelalaianku sendiri
Karena semua adalah hasil pilihanku sendiri
Tapi Tuhan..
Tidakkah Kau akan mengijinkanku memilikinya?
Tidakkah Kau akan memberikan bukti rasa sayangku padanya?
Atau aku memang tidak pantas memperoleh tulusnya cinta..
Atau aku memang layak mendapatkan semua duka..
Ijinkan aku mencintainya, Tuhan
Ijinkan aku memilikinya..
Walau cinta ini telah membuatku terluka..
Rabu, 22 April 2009
Senin, 20 April 2009
Biru..
Biru..
Seperti kata seorang sahabatku..
Biru itu menakjubkan..
Karena dengan biru
Kuwarnai langitku
Karena dengan biru
Kuwarnai samuderaku
Aku menyukai biru
Karena bagiku kaulah biru itu
Yang mewarnai hari hariku
Yang mewarnai kehidupanku
Aku selalu menyukai biru
Sama seperti aku
Yang selalu menyukaimu
Seperti kata seorang sahabatku..
Biru itu menakjubkan..
Karena dengan biru
Kuwarnai langitku
Karena dengan biru
Kuwarnai samuderaku
Aku menyukai biru
Karena bagiku kaulah biru itu
Yang mewarnai hari hariku
Yang mewarnai kehidupanku
Aku selalu menyukai biru
Sama seperti aku
Yang selalu menyukaimu
Begitukah cintamu padaku?
Aku masih diam
Tak tahu apalagi yang sanggup kukatakan
Tak mengerti apalagi yang bisa kulakukan
Aku masih diam
Terpaku oleh semua kesadaranku yang telah kembali
Setelah berhari hari tak juga ku sadari hati ini
Kau yang ada di sana
Ternyata kau mengkhianati cinta
Teganya kau membuatku terluka
Bagaimana bisa kau melakukannya?
Dengan dia sahabat yang kupuja
Dengan dia teman berbagi rasa
Kau ingkari janji
Kau lukai lagi
Kau..
Entah apa aku bisa mempercayaimu lagi..
Tak tahu apalagi yang sanggup kukatakan
Tak mengerti apalagi yang bisa kulakukan
Aku masih diam
Terpaku oleh semua kesadaranku yang telah kembali
Setelah berhari hari tak juga ku sadari hati ini
Kau yang ada di sana
Ternyata kau mengkhianati cinta
Teganya kau membuatku terluka
Bagaimana bisa kau melakukannya?
Dengan dia sahabat yang kupuja
Dengan dia teman berbagi rasa
Kau ingkari janji
Kau lukai lagi
Kau..
Entah apa aku bisa mempercayaimu lagi..
Jumat, 17 April 2009
Untukmu..
Aku merinduimu
Seperti badai yang terkadang singgah dikotaku
Seperti hujan yang terkadang menyirami halamanku
Aku menginginkanmu
Seperti kupu-kupu yang mencari madu
Seperti udara dalam tiap nafasku
Aku mencintaimu
Seperti bunga yang sedang mekar
Seperti sejuknya kabut di kota kita dulu
Seperti beningnya embun di pagi itu..
Aku menyayangimu
Karena kaulah bagian dari kepingan hatiku
Karena kaulah yang hadir di tiap mimpiku
Karena kaulah yang dengan tulus mencintaiku
Tak peduli seberapa sakit aku melukaimu
Seberapa sering aku menyakitimu..
Terima kasih karena kau masih mau
Mencintaiku dengan sepenuh hatimu
Seperti badai yang terkadang singgah dikotaku
Seperti hujan yang terkadang menyirami halamanku
Aku menginginkanmu
Seperti kupu-kupu yang mencari madu
Seperti udara dalam tiap nafasku
Aku mencintaimu
Seperti bunga yang sedang mekar
Seperti sejuknya kabut di kota kita dulu
Seperti beningnya embun di pagi itu..
Aku menyayangimu
Karena kaulah bagian dari kepingan hatiku
Karena kaulah yang hadir di tiap mimpiku
Karena kaulah yang dengan tulus mencintaiku
Tak peduli seberapa sakit aku melukaimu
Seberapa sering aku menyakitimu..
Terima kasih karena kau masih mau
Mencintaiku dengan sepenuh hatimu
Jangan..
Biarkan aku bermimpi..
Karena aku hanya bisa bermimpi..
Untuk bisa memilikimu lagi
Biarkan aku bersenandung..
Tentang gelisah hati yang terselubung
Tentang luka hati yang tak terhitung
Jangan pernah melarangku untuk menangis..
Karena dengan itu aku obati
Luka hatiku yang terkikis
Perasaanku yang teriris
Aku ingin terbang bebas..
Tidak terkurung disini
Disangkar emas ini
Sendiri..
Terlukai..
Karena aku hanya bisa bermimpi..
Untuk bisa memilikimu lagi
Biarkan aku bersenandung..
Tentang gelisah hati yang terselubung
Tentang luka hati yang tak terhitung
Jangan pernah melarangku untuk menangis..
Karena dengan itu aku obati
Luka hatiku yang terkikis
Perasaanku yang teriris
Aku ingin terbang bebas..
Tidak terkurung disini
Disangkar emas ini
Sendiri..
Terlukai..
Selasa, 14 April 2009
Susah ya..
Inginnya selalu disukai orang lain..
Tapi terkadang aku juga tak menyukai orang lain..
Inginnya selalu dicintai orang lain..
Tapi terkadang, untuk mencintai diri sendiri pun..
Susahnya bukan main..
Inginnya selalu membahagiakan orang lain..
Tapi terkadang tanpa sengaja kita membuat orang lain terluka..
Inginnya hidup selalu penuh warna..
Tapi kalau kita sendiri jarang mewarnainya..
Bagaimana hidup bisa berwarna??
Inginnya hidup adalah bahagia dan suka, juga tertawa..
Tapi..kalau terkadang sedih melanda, bagaimana bisa bahagia..
Inginnya hidup tinggal melangkah ga perlu susah susah..
Tapi kalo ternyata ada banyak arah yang harus dipilih..
Tetap aja tak mudah untuk melangkah..
Tapi terkadang aku juga tak menyukai orang lain..
Inginnya selalu dicintai orang lain..
Tapi terkadang, untuk mencintai diri sendiri pun..
Susahnya bukan main..
Inginnya selalu membahagiakan orang lain..
Tapi terkadang tanpa sengaja kita membuat orang lain terluka..
Inginnya hidup selalu penuh warna..
Tapi kalau kita sendiri jarang mewarnainya..
Bagaimana hidup bisa berwarna??
Inginnya hidup adalah bahagia dan suka, juga tertawa..
Tapi..kalau terkadang sedih melanda, bagaimana bisa bahagia..
Inginnya hidup tinggal melangkah ga perlu susah susah..
Tapi kalo ternyata ada banyak arah yang harus dipilih..
Tetap aja tak mudah untuk melangkah..
Minggu, 12 April 2009
Oryz..
Ternyata ada cinta di wajah tulusnya
Ada suka dibalik tawanya
Ada rindu saat jauh darinya
Aku benar-benar kagum kepadanya
Ketika dia menangis,
kupeluk dan kubelai dirinya
Lalu dia tertawa kembali
Lupa akan tangisnya serta sakitnya
Semudah itu baginya melupakan duka
Seriang itu candanya di setiap nafasnya
Aku mungkin iri kepadanya
Aku ingin menjadi dirinya
Duh cinta..
Betapa bunda ternyata menyayangimu
Betapa besar kasih Bunda kepadamu
Hadapilah dunia ini dengan senyummu sayang
Karena Bunda akan selalu mencintaimu
Ada suka dibalik tawanya
Ada rindu saat jauh darinya
Aku benar-benar kagum kepadanya
Ketika dia menangis,
kupeluk dan kubelai dirinya
Lalu dia tertawa kembali
Lupa akan tangisnya serta sakitnya
Semudah itu baginya melupakan duka
Seriang itu candanya di setiap nafasnya
Aku mungkin iri kepadanya
Aku ingin menjadi dirinya
Duh cinta..
Betapa bunda ternyata menyayangimu
Betapa besar kasih Bunda kepadamu
Hadapilah dunia ini dengan senyummu sayang
Karena Bunda akan selalu mencintaimu
Arti cinta dan perkawinan menurut Plato
DARI MILIS SEBELAH..Satu hari, Plato bertanya pada gurunya,
"Apa itu cinta?
Bagaimana saya bisa menemukannya?
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana.
Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali,
kemudian ambillah satu saja ranting.
Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan,
artinya kamu telah menemukan cinta"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama,
dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)"
Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan,
tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana,
jadi tak kuambil ranting tersebut.
Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"
Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,
"Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya? "
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar / subur, dan tidak juga terlalu tinggi.
Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"
Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong.
Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"
Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"
NB :Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan.
Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta,
maka yang didapat adalah kehampaan...
tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.
Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.
Terimalah cinta apa adanya.
____________ _________ _________________ _________ _________
Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada,
maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia-sialah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu,
karena,
sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.
"Apa itu cinta?
Bagaimana saya bisa menemukannya?
Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana.
Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali,
kemudian ambillah satu saja ranting.
Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan,
artinya kamu telah menemukan cinta"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama,
dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)"
Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan,
tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana,
jadi tak kuambil ranting tersebut.
Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"
Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,
"Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya? "
Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar / subur, dan tidak juga terlalu tinggi.
Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"
Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong.
Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"
Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"
NB :Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan.
Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta,
maka yang didapat adalah kehampaan...
tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.
Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.
Terimalah cinta apa adanya.
____________ _________ _________________ _________ _________
Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada,
maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia-sialah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu,
karena,
sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.
Bimbang..
Bantu aku memilih, Tuhan..
Tentang jalan terbaikku di masa depan..
Tentang cita dan cintaku yang merupakan
sebuah harapan untuk bersatu..
Tolong aku, Tuhan..
Agar aku tak terjerumus terjatuh ke dalam jurang penyesalan
Dan terkubur selama lamanya di sana..
Ijinkan aku, Tuhan
Untuk mampu melihat mentari baru yang terbit
bersinar menerangi gelapku
dan menguapkan kesedihanku..
Tentang jalan terbaikku di masa depan..
Tentang cita dan cintaku yang merupakan
sebuah harapan untuk bersatu..
Tolong aku, Tuhan..
Agar aku tak terjerumus terjatuh ke dalam jurang penyesalan
Dan terkubur selama lamanya di sana..
Ijinkan aku, Tuhan
Untuk mampu melihat mentari baru yang terbit
bersinar menerangi gelapku
dan menguapkan kesedihanku..
Pintaku..
Tuhan..haruskah kuteteskan lagi air mata?
Setelah menahan sesak teramat sangat di dalam dada
Setelah bersabar untuk sekian lama
Setelah beratus kenangan terajut bersama..
Haruskah kuucapkan sesal?
Atas janji yang dulu diingkari
Atas hati yang pernah terlukai
Atas dia yang tak pernah pergi?
Aku lakukan semua yang bisa kulakukan
Aku berikan semua yang bisa aku berikan
Tapi ternyata jiwaku teronggok disini sendiri
Sepi..
Karena tak satupun bersedia menemani
Kepada siapa lagi aku mampu berserah diri
Selain kepadamu wahai Illahi Robbi
Kepada siapa lagi aku meminta keluasan kesabaran..
Selain kepadamu Wahai Ar Rahman..
Tunjukkan padaku jalan terbaikku
Agar tak salah lagi kaki ini melangkah
Agar tak menyesal lagi di kemudian hari..
Harus kuapakan perasaan ini..
Harus ku bawa ke mana rasa ini..
Karena aku sudah mulai lelah..
Karena sekarang aku hanya bisa pasrah..
Setelah menahan sesak teramat sangat di dalam dada
Setelah bersabar untuk sekian lama
Setelah beratus kenangan terajut bersama..
Haruskah kuucapkan sesal?
Atas janji yang dulu diingkari
Atas hati yang pernah terlukai
Atas dia yang tak pernah pergi?
Aku lakukan semua yang bisa kulakukan
Aku berikan semua yang bisa aku berikan
Tapi ternyata jiwaku teronggok disini sendiri
Sepi..
Karena tak satupun bersedia menemani
Kepada siapa lagi aku mampu berserah diri
Selain kepadamu wahai Illahi Robbi
Kepada siapa lagi aku meminta keluasan kesabaran..
Selain kepadamu Wahai Ar Rahman..
Tunjukkan padaku jalan terbaikku
Agar tak salah lagi kaki ini melangkah
Agar tak menyesal lagi di kemudian hari..
Harus kuapakan perasaan ini..
Harus ku bawa ke mana rasa ini..
Karena aku sudah mulai lelah..
Karena sekarang aku hanya bisa pasrah..
Langganan:
Postingan (Atom)