Menjelang idul adha ini beberapa orang bertanya kepada saya dan suami perihal haji. Percakapan percakapan ini saya buat menjadi beberapa postingan di blog dan saya tambahkan banyak pertanyaan yang waktu itu juga terlintas di pikiran saya saat mempersiapkan keberangkatan.
Perihal haji reguler dan haji plus
Q: Kemarin kenapa memutuskan memilih haji plus?
A : Utamanya karena saat itu ada rejeki yang cukup untuk mendaftar haji plus
Q : Apa bedanya haji plus dan reguler?
A : Secara garis besar waktu tunggu haji plus lebih singkat daripada haji reguler. Pada keberangkatan saya kemarin, nasa tunggu haji khusus 7 tahun dan untuk haji reguler sekitar 25-30 tahun.
Lamanya waktu di Mekah+Madinah untuk haji plus juga lebih singkat daripada haji reguler. Haji khusus biasanya ngga sampai 1 bulan sedangkan haji reguler biasanya sampai 40 hari.
![]() |
Salah satu hotel jamaah reguler |
Q : Berapa biaya haji plus?
A : Ada banyak pilihan biro yang menawarkan paket haji plus. Baik berdasarkan hotel di Madinah ataupun Mekah setelah Armuna (Arafah Muzdalifah Mina), bisa juga berdasarkan jenis room yang ditempati, apakah sekamar berdua atau bertiga atau berempat. Haji plus juga tidak disubsidi oleh pemerintah makanya biayanya jauh di atas haji reguler yang disubsidi oleh pemerintah.
Q : Bagaimana cara mendaftar haji plus?
A : Datang ke biro yang benar-benar terpercaya dan sudah berpengalaman. Setiap biro belum tentu sama caranya. Ada yang meminta dp dalam rupiah ada yang meminta dalam dollar. Ada juga yang meminta separuh harga sebagai dp, ada yang meminta $5000 usd sebagai dp.
Mereka akan meminta syarat-syarat pendaftaran haji yang dibutuhkan. Pastikan bahwa kita benar benar menerima nomor kursi haji setelah melakukan dp. Nomor ini nantinya bisa dilacak di web kemenag atau aplikasi Satu Haji
Q : Bagaimana cara mendaftar haji reguler?
A : Ini mungkin berubah, tapi sejauh yang saya ketahui untuk haji reguler dapat mendaftar di Kemenag atau di Bank yang bekerjasama dalam urusan pembayaran Haji. Biaya dp yang dibayarkan sekitar 25 juta rupiah, pelunasan dilakukan nanti ketika nomor haji kita "termasuk" ke dalam daftar berangkat haji
Q : Bagaimana kita tahu kalau nomor kita sudah termasuk ke daftar keberangkatan kuota haji?
A : Baik reguler maupun plus, kita akan dihubungi via telepon sekaligus dikabari cara pelunasannya.
Q : Untuk fasilitas, lebih enak reguler atau plus?
A : Saya belum merasakan haji reguler, jadi jujur saja saya tidak bisa membandingkan. Tetapi pemerintah benar benar memaksimalkan pelayanan untuk haji reguler, baik makan maupun akomodasi. Juga petugas haji yang siap membantu 24 jam. Dan percaya ngga percaya, bisa jadi yang reguler nanti fasilitasnya berasa haji plus sedangkan yang plus tidak sesuai ekspektasi. Apapun bisa terjadi di tanah suci.
Q : Pada haji reguler dan plus, fasilitas apa aja yang beda?
A : Banyak sih, meski tiap biro pasti beda. Bahkan antarhaji plus aja bisa beda. Tapi sepengetahuan saya ini beberapa di antaranya,
- hotel di mekah untuk jamaah haji plus lebih dekat dengan masjidil haram daripada jamaah reguler.
- disediakan bus sholawat secara gratis untuk jamaah reguler yang akan mengantarkan mereka dari hotel ke masjidil haram. Bus ini biasa datang setiap 15 menit sekali selama 24 jam. Bus ini juga khusus untuk jamaah Indonesia.
![]() |
Salah satu bus Sholawat |
- untuk jamaah reguler disediakan makan berupa nasi kotak tiga kali sehari, berisi nasi sayur dan lauk serta buah-buahan. Untuk jamaah plus makan biasanya prasmanan di hotel menginap
- saat di mekah jamaah reguler tinggal di hotel yang sama baik sebelum atau setelah Armuna. Untuk jamaah plus, setelah dari madinah menginap di hotel transit yang biasanya satu tempat dibook oleh satu biro. Hotel ini bukan hotel bintang lima gitu sih, tapi ada standar yang harus dipenuhi mereka jadi fasilitasnya tetep oke. Setelah selesai Armuna baru pindah ke hotel dekat Masjidil Haram
- Karena mayoritas jamaah haji dari Indonesia hajinya tammatu' yaitu melaksanakan umrah dulu baru haji, maka konsekuensinya kita harus bayar denda atau dam yaitu menyembelih seekor hewan kurban. Untuk jamaah reguler biasanya dapat pengembalian uang sekian juta dari pemerintah yang nantinya secara kolektif akan dikumpulkan kembali untuk membayar dam tersebut. Sedangkan untuk jamaah khusus, biaya yang dibayarkan sudah termasuk ke dalam pembayaran dam, sehingga tinggal terima beres biasanya berupa bukti video penyembelihan
- bagi jamaah reguler kapasitas koper yang dibawa tetap sama dari rumah sampai balik lagi ke rumah. Bahkan di keberangkatan saya kemarin, jamaah reguler malah bisa maketin barang dari mekah ke rumah pakai ekspedisi yang difasilitasi pemerintah. Apa ngga wah banget tuh. Sedangkan jamaah khusus ya.. biasanya kepentok di jatah bagasi antarkota, kek misalnya saya kemarin dari Saudia dapet 30 kilo perorang, nanti turun di Soeta. Padahal rumah kita di Solo, penerbangan Solo-Soeta mentok paling 20 kilo. Sisa bawaannya kudu bayar tambahan beban, rempong sih. Ya tapi itu pengalaman kemarin sih, entah kalau dengan biro lain.
Q: Kalau misalnya mau mendaftar haji reguler terus nanti diswitch ke haji khusus, bisa ngga?
A : Ngga bisa, masing-masing jalurnya beda. Jadi kalau mau reguler ya daftar reguler, kalau khusus ya via jalur khusus
Q : Kalau daftar dua-duanya terus kalau kita udah berangkat haji khusus duluan, yang haji regulernya gimana?
A : Seseorang bisa berangkat lagi dengan jeda 10 tahun kalau ngga salah dari haji sebelumnya. Tapi ya ada juga sih yang tiap tahun haji furoda, jadi saya juga ngga yakin ama aturannya. Tapi kalau mau "memindah nama"kan boleh kok baik reguler maupun khusus. Misal mau diganti jadi nama anaknya atau istrinya gitu, bisa. Aturannya bisa dicari sendiri yak, khawatirnya ada perubahan.
Kayaknya segini dulu ngobrolnya yak, masih mau lanjut ke postingan berikutnya tentang perlengkapan dan hal-hal random lain perihal haji tapi nyempetin nulis dulu. Semoga bermanfaat dan semoga di saat yang tepat nanti, Allah mengundang kita untuk berhaji dan kita diberi kemudahan untuk datang memenuhi panggilan-Nya, aaamiinn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar